Kamis, 13 Oktober 2016

Kata Mutiara & Motivasi

Oleh: K. H. Nidhom Subki Tumpang Malang
Beruntung sekali kita dijadikan ummat Nabi Muhammad SAW.
Nabi yang Rouuf, Nabi yang Rohiim. Nabi yang punya misi
rahmatan lil 'alamin. Nabi yang punya prinsip " Buat Mudah
jangan buat sulit!". "Gembirakan jangan kau takut-takuti".
"Dekati! Jangan buat lari!". "Yassiru wa laa Tu'assiruu!",
"Bassyiru wa laa tundziru!" ....
Tak bisa dibayangkan jika Nabinya adalah ANDA, golongan
yang punya kebiasaan unik tapi sangat tidak menarik, yaitu
membid'ah-bid'ahkan, menyesat-nyesatkan bahkan mengkafir-
kafirkan saudaranya sendiri. Coba lihatlah bagaimana
Rosululloh SAW memberikan contoh dalam menyikapi hal-hal
baru yang tidak beliau ajarkan secara khusus.
Ya .... semua ini, hal-hal baru ini terjadi di zaman Rasululloh
SAW. Antara lain:
Pertama;
Bilal bin Robah setiap kali hadats beliau langsung bersuci. Bilal
juga selalu sholat dua roka'at setiap selesai wudlu dan sehabis
adzan. Hal ini beliau lakukan berdasarkan pemikiran beliau
sendiri, inisiatifnya sendiri. Tidak ada petunjuk khusus dari
Rosululloh SAW.
Lalu bagaimanakah respon Rosululloh SAW ? apakah
Rosululloh berkata : "Hai Bilal engkau telah membuat kreasi
sendiri dalam ibadah. Engkau telah berbuat bid'ah! Engkau
telah sesat! Nerakalah tempatmu!". Apakah Rosululloh SAW
berkata seperti itu?.
Sama sekali TIDAK, sekali lagi .... TIDAK!!. Bahkan Rosululloh
SAW memuji Bilal, "Engkau mendahuluiku ke surga wahai
Bilal !!!" ..... (diriwayatkan oleh Atturmudzi di dalam sunan, al-
Hakim dalam al-Mustadrok, al-Bayhaqi dalam Syu'abul iman).
Beruntung sekali Bilal, karena ...... Nabinya bukan ANDA!!!!! .....
Kedua;
Dalam sebuah kisah yang penuh dengan patriotisme, Khubaib
bin Adi al-Anshori melakukan sholat dua rokaat sebelum
dibunuh oleh orang-orang qurays, hingga akhirnya kematian
syahid menjemputnya ditiang salib. Sholat yang dilakukan oleh
Khubaib bin Adi ini kemudian menjadi tradisi yang dilakukan
oleh para sahabat yang dengan tabah menerima kematian oleh
kekejaman orang-orang kafir. (silahkan lihat al-mu'jamul kabir
atthabrani, juga diriwayatkan al-Bukhori dan Ahmad)
Sholat dua roka'at yang dilakukan oleh Khubaib muncul dari
inisiatifnya sendiri, karena beliau beranggapan sholat adalah
ibadah yang paling utama dan mulia. Beliau ingin akhir
hayatnya ditutup dengan sholat. Rasululloh SAW tidak pernah
memberi petunjuk khusus mengenai hal itu, misalnya
Rasululloh SAW memerintahkan "Sholatlah dua roka'at
sebelum engkau di bunuh oleh orang-orang kafir!". Tidak! ....
Nabi SAW tidak mengajarkannya. Lalu apakah Rasululloh SAW
kemudian berkata seperti perkataan ANDA! Apakah Nabi SAW
menyesatkan Khubaib sebagaimana ANDA menyesatkan
saudara ANDA sendiri! Apakah setelah Nabi mengetahui apa
yang dilakukan oleh Khubaib kemudian beliau berkata "Khubaib
telah sesat, ia telah berbuat bid'ah!" ..... tidak! Sekali lagi
Tidak! ....
Beruntung sekali Khubaib Bin Adi, karena ..... Nabinya bukan
ANDA!!!
Ketiga;
Salah seorang sahabat anshor yang menjadi imam di masjid
Quba', setiap kali selesai membaca surat al-fatihah beliau pasti
membaca surat al-ikhlas, baru kemudian beliau membaca
surat yang lain. Jadi surat apapun yang ia baca dalam sholat
pasti didahului dengan membaca surat al-ikhlas. Hingga berita
ini sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya
kepada sahabat yang menjadi imam itu, "Apa yang
mencegahmu memenuhi permintaan teman-temanmu?, apa
yang mendorongmu membaca surat al-ikhlas itu setiap
raka'at?". Sahabat itu menjawab, "Sungguh aku mencintai surat
itu". Lalu Nabi SAW berkata, "Apa yang kau cintai akan
membawamu ke surga". (lihat fathul Bari al-Hafidh ibnu Hajar
dalam bab al-jam'u baina suratain fir rok'ati)
Maa Syaa Allah .... inilah Nabiku, inilah Nabi anda ... inilah Nabi
kita.
Lihatlah!!! ..... Apakah Nabi langsung melotot seperti ANDA
sambil teriak, "SESAT KAU!!", "BID'AH KAU!", "Engkau telah
membuat hal-hal baru dalam agama, engkau melakukan
sesautu yang tidak aku contohkan, yang tidak aku ajarkan!!!" .
"NERAKA TEMPATMU!!".
TIDAK! Sekali lagi TIDAKK! ... Maknyesss Rasulullah SAW
berkata "APA YANG ENGKAU CINTAI MEMBAWAMU KE
SURGA". Clepp ... ademm
AH .... beruntung sekali sahabat itu, karena .... NABINYA
BUKAN ANDA !!!
Keempat;
Qotadah bin Nu'man, sebagaimana diceritakan al-Hafidh ibn
Hajar, setiap malam beliau menghabiskan malamnya dengan
mengulang-ulang surat al-ikhlas di dalam sholat hingga masuk
waktu subuh. Hal ini kemudian dilaporkan kepada Nabi. Dan
bagaimanakah tangapan Nabi? Apakah Nabi akan merespon
seperti ANDA? . Apakah Nabi mengatakan "jika itu baik pasti
aku lebih dulu mengerjakannya". Apakah Nabi berkata, "Engkau
melakukan ibadah tanpa contoh dariku! Ibadahmu sia-sia!
Bid'ah Kau! Sesat kau! .... TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!!. Malah
sebaliknya Rasulullah SAW dengan lembut dan motifasi yang
tinggi beliau berkata " Demi Dzat yang jiwaku berada dalam
genggamannya, surat al-Ikhlash itu sebanding dengan
sepertiga al-Qur'an".
Ah .... beruntung sekali sahabat Qotadah bin Nu'man itu,
karena .... NABINYA BUKAN ANDA!
Kelima;
Yang ini bahkan hingga sekarang kita lakukan dan dilakukan
oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tak
terkecuali ANDA yang hobi membid'ahkan.
Sebelum peristiwa ini terjadi, ketika para sahabat ketinggalan
jama'ah, mereka akan bertanya sudah raka'at keberapakah
Nabi ?, kemudian mereka akan takbir dan melakukan gerakan-
gerakan yang tertinggal hingga ketika sudah sama gerakan dan
raka'atnya baru mereka mengikuti gerakan imam. Sehingga
jama'ah terlihat kurang teratur. Ada yang masih berdiri, ada
yang masih ruku', ada yang sujud, dan lain sebagainya. Hingga
suatu hari datanglah Mu'adz bin Jabal yang terlambat jama'ah.
(diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Dawud)
Mu'adz bin jabal langsung mengikuti gerakan Nabi, dan setelah
salam beliau menambah raka'at yang tertinggal. Hal ini ia
lakukan semata-mata karena kecintaannya pada Rasulullah
SAW. Beliau tidak mau ketinggalan lebih banyak lagi, beliau
ingin gerakannya sama dengan gerakan imam dalam hal ini
Rasulullah SAW.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW menyikapi tindakan
Mu'adz bin Jabal tersebut, yang sama sekali belum pernah
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan berbeda dengan
sahabat-sahabat yang lain. Apakah Nabi SAW mengatakan
seperti perkataan ANDA, " Engkau melakukan ibadah menurut
kreasimu sendiri! Ibadahmu sia-sia! Bid'ah Kau! Sesat kau! ....
TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!! bahkan Rasulullah SAW kemudian
berkata, " sesungguhnya Mu'adz telah membuat satu jalan
(cara) baru untuk kalian, lakukanlah seperti yang dilakukan oleh
Mu'adz!" . dan hingga sekarang kita melakukan apa yang
dilakukan oleh Mu'adz bin Jabal. ALHAMDULILLAH
Beruntung sekali Mu'adz Bin Jabal karena disetiap gerakan
yang dilakukan oleh makmum masbuq mulai saat itu hingga
hari qiyamat, Mu'adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya,
karena ia lah yang memulai cara yang baik itu. Dan beruntung
sekali, karena ........... Nabinya bukan ANDA!!!
Sebenarnya masih ada ke enam, ke tujuh, ke delapan ... dan
seterusnya. Anda bisa mencarinya sendiri, bukankah anda
adalah kelompok yang paling ngerti hadits Nabi Kami
Saudaraku ... anda yang ngaku paling ngerti sunnah ! bukankah
sikap Nabi SAW di atas juga sunnah? Bukankah perkataan Nabi
SAW pada Bilal bin Rabah, Ucapan Nabi SAW pada sahabat
Anshar, perkataan Nabi SAW pada Qotadah, perkataan Nabi
SAW pada Mu'adz, bukankah ucapan-ucapan seperti itu juga
sunnah. Bukankah banyak sunnah-sunnah yang membuat sejuk,
membuat tentram, membuat damai, memberi motifasi? .... tapi
entahlah mengapa anda hanya berkutat pada sunnah sekitar
celana dan janggut saja. Anda terlalu serius pada hadits kullu
bid'atin dlolalatun hingga lupa ada hadits man sanna sunnatan
hasanatan . eh ... maaf saya sudah suul adab, menjelaskan
sunnah pada antum. Bukankah antum yang lebih faham
sunnah.
Tapi ... ya sudahlah ! teruskan saja membid'ah-bid'ahkan,
menyesatkan-nyesatkan, mengkafir-kafirkan. Kami akan tetap
bahagia dan terima kasih untuk anda, karena anda kami bisa
lebih bersyukur ....
ALHAMDULILLAH, ....


EmoticonEmoticon