Kamis, 20 Juli 2017

Pemahaman yang harus di luruskan , Tijan durori analisis, Menjawab vonis bid'ah, Menghayati

1. Pemahaman yang harus di luruskan  90.000,- (Soft Cover)
2. Tijan durori analisis 60.000,- (Hard Cover)
3. Menjawab vonis bid'ah 60.000,- (Soft Cover)
4. Menghayati 65.000,- (Soft Cover)
Tanya2 Sms/wa 085755598387
Diskripsi:
PEMAHAMAN YANG HARUS DILURUSKAN
Terjemah Kitab Mafahim Yajibu 'An Tushahhah
xxvi + 632 hal ; 15 x 22,5 cm
ISBN 978-602-14717-0-8
Penulis : Prof. Dr. as-Sayyid Muhammad bin 'Alawi al-Maliki
Penerjemah : Qism Nasyroh ash-Shofwah al-Malikiyyah
Penerbit : Hai'ah ash-Shofwah al-Malikiyyah

Buku ini merupakan terjemah dari kitab "Mafahim Yajibu 'An
Tushahhah", sebuah karya monumental dari seorang ulama berpengaruh
dari kota Makkah, keturunan keluarga Nabi Muhammad Saw yaitu Prof.
Dr. as-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki al-Hasani. Buku ini
menjelaskan apa yang diakui rumit oleh umat Islam. Ia menerangkan secara
jelas berbagai permasalahan yang membuat banyak orang bingung
karenanya.
Buku ini benar-benar diakui istimewa di dalam bidangnya, serta sejalan
dengan pemahaman akidah Ahli Sunnah Wal Jama'ah.
Dalam buku ini, as-Sayyid al-maliki mengulas berbagai permasalahan
secara proposional, menjauhi sikap berlebihan, serta bersikap adil. Beliau
juga mencoba memperbaiki berbagai muslimin menghunakan berbagai dalil yang
qath'i serta argimentasi yang baik, benar, dan rasional.
Kandungan buku ini dibagi menjadi 15 bab utama. Setiap bab dibagi
dalam tajuk-tajuk kecil yang akan memudahkan kita dalam membaca dan
memahaminya.

TERJEMAH TIJAN ad DURORI
Lengkap dengan Tanya jawab Tauhid
Kitab Tijan ad Durori Karya KH. Syekh Nawawi Al Bantani. Nama
lengkapnya Abu Abdul Mu’thi bin Muhammad bin Umar. Lahir di
Kampung Tanara, Desa Tirtayasa. Kec Serang. Kab Banten. Lahir
pada Tahun 1230 H/1815 M. dan Meninggal pada Tanggal 25 Syawal
1314 H / 1879 M, dalam usia 84 Tahun, di Syeb ‘Ali dan
dimakamkan di Ma’la dekat Makam Siti Khodijah, Ummul Mukminin,
Isteri Nabi SAW. sebuah kawasan pinggiran kota Mekkah.
Kitab ini menerangkan tentang Tauhid dari ulama-ulama Salafy dan akidah
Islam yang menjelaskan tentang Sifat-sifat Allah dan terjemah Tijan ad
Durori ini dilengkapi tanya jawab seputar Tauhid Salafy
Penerjemah : M. Fathul Ulum
Penerbit : Santri Salaf Press
Dimensi : xxiii + 361 hlm 15,5 x 23,5 cm

MENJAWAB VONIS BID'AH
Kajian Pesantren Tradisi dan Adat Masyarakat
xx + 304 halaman :23,5 x 15,5cm
Penyusun : FORUM KARYA ILMIYAH TAHTA
Penerbit. : GERBANG LAMA Kediri

Pemahaman kembali pada budaya yang sebenarnya merupakan hasil ijtihad
dakwah para Ulama terdahulu menjadi suatu keniscayaan. Selain itu,
upaya meretas rumusan-rumusan baru atas berbagai budaya masyarakat
yang tidak akan pernah lepas dari lajur-lajur Syari'at juga harus
dilakukan, sehingga budaya apapun yang sedang dan akan kita temui bisa
disikapi secara bijak tanpa terburu-buru memvonis sesat, bid'ah, dan
kafir pada sesama Muslim.
"Bila para aktivis muda NU didunia akademisi melakukan berbagai
penelitian atas fakta semakin menguatnya ancaman gerakan Islam
Transnasional di Indonesia yang telah begitu menggurita dan menggerogoti
'tubuh' NU, bahkan mengancam kelanggengan NKRI, maka dari balik
"tembok kokoh" Pesantren, para aktivis mudanya secara kontinyu
menggelar telaah ilmiah dalam rangka mendialogkan berbagai budaya yang
diperdebatkan kepada syari'at dengan tuntunan para Ulama terdahulu
serta mensosialisasikannya ke tengah Masyarakat". (Prof. DR. KH.
Tholhah Hasan)
"Masih banyak masyarakat Muslim Indonesia yang ngugemi dawuh-dawuh
para sesepuh. Namun disisi lain tidak sedikit yang berbalik arah tanpa
tedeng aling-aling lagi berani menggugat ajaran para sesepuh yang sudah
tawaruts dari Wali Songo, ulama Mujtahid dan Rasulullah SAW beserta
sahabatnya". (KH Abdul Aziz Mansur)
"Dengan isinya yang meliputi berbagai budaya khas Nahdliyin dan
pesantrennya, semisal tahlilan, mauludan, dan tirakat serta berbagai
budaya lokal lainnya seperti adat seputar kehamilan dan kelahiran, adat
seputar kematian, adat seputar pernikahan dan lintas adat, buku ini
mengajak para pembaca agar dalam menyikapi berbagai tradisi dan adat
masyarakat lebih mengedepankan cara-cara yang bijak dan ebrtanggung
jawab serta kehati-hatian, tidak langsung antem kromo semaunya
sendiri." (K. Zahro Wardi)

MENGHAYATI
Agama, Islam & Aswaja
xxiv + 452 halaman ; 16x24 cm
Penyusun : TIM FKI (Forum Kajian Ilmiyyah) Tamatan 2016 MHM
Lirboyo Kota Kediri
Kata Pengantar : KH. Maimoen Zubair
ISBN : 978-602-1207-56-6

KATA PENGANTAR
Oleh : KH. Maimoen Zubair
Saya turut menyambut gembira –syukur kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala atas hasil kajian ilmiyyah Tim Jimat ’16 Purna Siswa 2016
Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kediri. Saya sebagai
Mutakhorrij (alumnus red.) lembaga pendidikan ini, sangat-sangat
menghargai atas hasil kajian-kajian tersebut yang merupakan gambaran
sebagai terang sinar pancaran hati yang berilmu menurut ajaran As-
salaf Ash-shalih min Ahlissunah Wal Jama’ah.
Semoga hasil kajian ini dapat kiranya mengembalikan ummatan wahidah bi
ittiba’I maa huwa ‘alaihi as-sawad al-a’dzom minhum (umat yang
bersatu dengan mengikuti kelompok mayoritas dari golongan Ahlussunah Wal
Jama’ah red.) dan semoga menjadi bukti bahwa Islam dating benar-
benar bertujuan rahmatan lil ‘alamiin. Serta menjadi sababulfutuh dan
dicatat sebagai amal shalih. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Sarang 02 Mei 2016
KH. Maimoen Zubair
Karakter-karakter dasar dari agama selayaknya dapat membawa agama
pada posisi yang luhur dan dapat menempatkannya dalam kalbu setiap
pemeluknya. Namun, kenyataan sejarah telah membuktikan hal yang
berbeda. Agama yang sebenarnya lebih didominasi oleh intuisi dan amal,
justru menjadi ruang perdebatan yang kadang hingga berabad-abad tak
pernah selesai. Rasa keingintahuan manusia yang begitu besar justru
menyeret agama yang asalnya merupakan ilmu laku menjadi komoditas
selancar otak tak berujung. Amaliyyah dan sepirit hidup yang begitu
terasa diawal kemunculan Islam tergantikan oleh semarak keagamaan dalam
level dialektika. Agama muncul di gelanggang perdebatan ; tapi di luar
itu, agama seakan-akan telah lenyap. Berbagai perkembangan keilmuan
dan teknologi yang dimiliki manusia justru mengaburkan agama yang
sebenarnya sangat jelas dan sederhana. Dimasa kini, agama juga
terkesan hanya muncul di bulan Ramadhan. Dalam kehidupan sehari-hari,
agama terkesampingkan. Petuah-petuah para ulama' hanya jadi
seremonial. Bahkan, tokoh agama hanya dibutuhkan do'anya di akhir
acara; bukan kalam-kalam hikmahnya untuk menuntun hidup. Agama
hanya menjadi konsumsi akal dan rangkaian acara belaka, dan seakan-
akan tak memiliki ruh. Disinilah upaya untuk menghadirkan agama dalam
kesederhanaannya. Upaya menyelaraskan kebudayaan serta pemikiran
manusia untuk beriring berjalan bersama dengan agama, upaya untuk
menghadirkan kembali agama sebagai ruh kehidupan sangat dibutuhkan.
Buku ini juga menjelaskan tentang Ahlussunah wal Jama'ah. Fokus pada
bagian ini lebih ke inti dari ajaran Ahlussunah wal Jama'ah, apa yang
membedakan Ahlussunah wal Jama'ah dengan aliran lain, dan bagaimana
sikap kita terhadap pengikut aliran lain. Dengan penjelasan ini,
diharapkan perbedaan yang ada tak menjadi faktor pemicu aneka konflik
horizontal. Justru kita harpakan akan muncul suasana dialog yang
menjanjikan dibawah payung titik kesamaan sebagai muslim.


EmoticonEmoticon