Jumat, 04 November 2016

KUMPULAN CERITA PENUH HIKMAH

Renungan Pagi :
_Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak_.
_Suatu hari, ka tak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata
kepada siput_ :
_"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan,
sehingga Anda begitu membenci saya?_"
_Siput menjawab_ :
_"Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat
ke sana ke mari,_
_Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini,
merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih_"
_Katak menjawab_ :
_"Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing2, hanya
saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak
melihat penderitaan kami (katak)_"
_Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah
mereka, siput dengan cepat memasukkan badannya ke dalam
cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang_...
_Siput terharu_...
_Akhirnya baru sadar_...
_ternyata cangkang yang di milikinya bukan merupakan suatu
beban_...
_tetapi adalah kelebihannya_...
*_Nikmatilah kehidupanmu_*..
*_Tidak perlu dibandingkan dengan orang lain._*
*_IRI HATI_* _kita terhadap orang lain akan membawa lebih
banyak penderitaan_...
_Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang
banyak, bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi
bermobil_.
_Rejeki sebenarnya adalah_ *_jiwa dan hati yang tenang_* ...
_Karena ketenangan dan kebahagiaan itu amat sangat
mahal_...
_"Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita ber-
SYUKUR_...
*_Tetapi ber-SYUKURlah yang akan menjadikan hidup kita
bahagia_*.
*_Semoga bermanfaat_*
Selamat pagiii....teman2 semua

Oleh: K. H. Nidhom Subki Tumpang Malang
Beruntung sekali kita dijadikan ummat Nabi Muhammad SAW.
Nabi yang Rouuf, Nabi yang Rohiim. Nabi yang punya misi
rahmatan lil 'alamin. Nabi yang punya prinsip " Buat Mudah
jangan buat sulit!". "Gembirakan jangan kau takut-takuti".
"Dekati! Jangan buat lari!". "Yassiru wa laa Tu'assiruu!",
"Bassyiru wa laa tundziru!" ....
Tak bisa dibayangkan jika Nabinya adalah ANDA, golongan
yang punya kebiasaan unik tapi sangat tidak menarik, yaitu
membid'ah-bid'ahkan, menyesat-nyesatkan bahkan mengkafir-
kafirkan saudaranya sendiri. Coba lihatlah bagaimana
Rosululloh SAW memberikan contoh dalam menyikapi hal-hal
baru yang tidak beliau ajarkan secara khusus.
Ya .... semua ini, hal-hal baru ini terjadi di zaman Rasululloh
SAW. Antara lain:
Pertama;
Bilal bin Robah setiap kali hadats beliau langsung bersuci. Bilal
juga selalu sholat dua roka'at setiap selesai wudlu dan sehabis
adzan. Hal ini beliau lakukan berdasarkan pemikiran beliau
sendiri, inisiatifnya sendiri. Tidak ada petunjuk khusus dari
Rosululloh SAW.
Lalu bagaimanakah respon Rosululloh SAW ? apakah
Rosululloh berkata : "Hai Bilal engkau telah membuat kreasi
sendiri dalam ibadah. Engkau telah berbuat bid'ah! Engkau
telah sesat! Nerakalah tempatmu!". Apakah Rosululloh SAW
berkata seperti itu?.
Sama sekali TIDAK, sekali lagi .... TIDAK!!. Bahkan Rosululloh
SAW memuji Bilal, "Engkau mendahuluiku ke surga wahai
Bilal !!!" ..... (diriwayatkan oleh Atturmudzi di dalam sunan, al-
Hakim dalam al-Mustadrok, al-Bayhaqi dalam Syu'abul iman).
Beruntung sekali Bilal, karena ...... Nabinya bukan ANDA!!!!! .....
Kedua;
Dalam sebuah kisah yang penuh dengan patriotisme, Khubaib
bin Adi al-Anshori melakukan sholat dua rokaat sebelum
dibunuh oleh orang-orang qurays, hingga akhirnya kematian
syahid menjemputnya ditiang salib. Sholat yang dilakukan oleh
Khubaib bin Adi ini kemudian menjadi tradisi yang dilakukan
oleh para sahabat yang dengan tabah menerima kematian oleh
kekejaman orang-orang kafir. (silahkan lihat al-mu'jamul kabir
atthabrani, juga diriwayatkan al-Bukhori dan Ahmad)
Sholat dua roka'at yang dilakukan oleh Khubaib muncul dari
inisiatifnya sendiri, karena beliau beranggapan sholat adalah
ibadah yang paling utama dan mulia. Beliau ingin akhir
hayatnya ditutup dengan sholat. Rasululloh SAW tidak pernah
memberi petunjuk khusus mengenai hal itu, misalnya
Rasululloh SAW memerintahkan "Sholatlah dua roka'at
sebelum engkau di bunuh oleh orang-orang kafir!". Tidak! ....
Nabi SAW tidak mengajarkannya. Lalu apakah Rasululloh SAW
kemudian berkata seperti perkataan ANDA! Apakah Nabi SAW
menyesatkan Khubaib sebagaimana ANDA menyesatkan
saudara ANDA sendiri! Apakah setelah Nabi mengetahui apa
yang dilakukan oleh Khubaib kemudian beliau berkata "Khubaib
telah sesat, ia telah berbuat bid'ah!" ..... tidak! Sekali lagi
Tidak! ....
Beruntung sekali Khubaib Bin Adi, karena ..... Nabinya bukan
ANDA!!!
Ketiga;
Salah seorang sahabat anshor yang menjadi imam di masjid
Quba', setiap kali selesai membaca surat al-fatihah beliau pasti
membaca surat al-ikhlas, baru kemudian beliau membaca
surat yang lain. Jadi surat apapun yang ia baca dalam sholat
pasti didahului dengan membaca surat al-ikhlas. Hingga berita
ini sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertanya
kepada sahabat yang menjadi imam itu, "Apa yang
mencegahmu memenuhi permintaan teman-temanmu?, apa
yang mendorongmu membaca surat al-ikhlas itu setiap
raka'at?". Sahabat itu menjawab, "Sungguh aku mencintai surat
itu". Lalu Nabi SAW berkata, "Apa yang kau cintai akan
membawamu ke surga". (lihat fathul Bari al-Hafidh ibnu Hajar
dalam bab al-jam'u baina suratain fir rok'ati)
Maa Syaa Allah .... inilah Nabiku, inilah Nabi anda ... inilah Nabi
kita.
Lihatlah!!! ..... Apakah Nabi langsung melotot seperti ANDA
sambil teriak, "SESAT KAU!!", "BID'AH KAU!", "Engkau telah
membuat hal-hal baru dalam agama, engkau melakukan
sesautu yang tidak aku contohkan, yang tidak aku ajarkan!!!" .
"NERAKA TEMPATMU!!".
TIDAK! Sekali lagi TIDAKK! ... Maknyesss Rasulullah SAW
berkata "APA YANG ENGKAU CINTAI MEMBAWAMU KE
SURGA". Clepp ... ademm
AH .... beruntung sekali sahabat itu, karena .... NABINYA
BUKAN ANDA !!!
Keempat;
Qotadah bin Nu'man, sebagaimana diceritakan al-Hafidh ibn
Hajar, setiap malam beliau menghabiskan malamnya dengan
mengulang-ulang surat al-ikhlas di dalam sholat hingga masuk
waktu subuh. Hal ini kemudian dilaporkan kepada Nabi. Dan
bagaimanakah tangapan Nabi? Apakah Nabi akan merespon
seperti ANDA? . Apakah Nabi mengatakan "jika itu baik pasti
aku lebih dulu mengerjakannya". Apakah Nabi berkata, "Engkau
melakukan ibadah tanpa contoh dariku! Ibadahmu sia-sia!
Bid'ah Kau! Sesat kau! .... TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!!. Malah
sebaliknya Rasulullah SAW dengan lembut dan motifasi yang
tinggi beliau berkata " Demi Dzat yang jiwaku berada dalam
genggamannya, surat al-Ikhlash itu sebanding dengan
sepertiga al-Qur'an".
Ah .... beruntung sekali sahabat Qotadah bin Nu'man itu,
karena .... NABINYA BUKAN ANDA!
Kelima;
Yang ini bahkan hingga sekarang kita lakukan dan dilakukan
oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tak
terkecuali ANDA yang hobi membid'ahkan.
Sebelum peristiwa ini terjadi, ketika para sahabat ketinggalan
jama'ah, mereka akan bertanya sudah raka'at keberapakah
Nabi ?, kemudian mereka akan takbir dan melakukan gerakan-
gerakan yang tertinggal hingga ketika sudah sama gerakan dan
raka'atnya baru mereka mengikuti gerakan imam. Sehingga
jama'ah terlihat kurang teratur. Ada yang masih berdiri, ada
yang masih ruku', ada yang sujud, dan lain sebagainya. Hingga
suatu hari datanglah Mu'adz bin Jabal yang terlambat jama'ah.
(diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Dawud)
Mu'adz bin jabal langsung mengikuti gerakan Nabi, dan setelah
salam beliau menambah raka'at yang tertinggal. Hal ini ia
lakukan semata-mata karena kecintaannya pada Rasulullah
SAW. Beliau tidak mau ketinggalan lebih banyak lagi, beliau
ingin gerakannya sama dengan gerakan imam dalam hal ini
Rasulullah SAW.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW menyikapi tindakan
Mu'adz bin Jabal tersebut, yang sama sekali belum pernah
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan berbeda dengan
sahabat-sahabat yang lain. Apakah Nabi SAW mengatakan
seperti perkataan ANDA, " Engkau melakukan ibadah menurut
kreasimu sendiri! Ibadahmu sia-sia! Bid'ah Kau! Sesat kau! ....
TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!! bahkan Rasulullah SAW kemudian
berkata, " sesungguhnya Mu'adz telah membuat satu jalan
(cara) baru untuk kalian, lakukanlah seperti yang dilakukan oleh
Mu'adz!" . dan hingga sekarang kita melakukan apa yang
dilakukan oleh Mu'adz bin Jabal. ALHAMDULILLAH
Beruntung sekali Mu'adz Bin Jabal karena disetiap gerakan
yang dilakukan oleh makmum masbuq mulai saat itu hingga
hari qiyamat, Mu'adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya,
karena ia lah yang memulai cara yang baik itu. Dan beruntung
sekali, karena ........... Nabinya bukan ANDA!!!
Sebenarnya masih ada ke enam, ke tujuh, ke delapan ... dan
seterusnya. Anda bisa mencarinya sendiri, bukankah anda
adalah kelompok yang paling ngerti hadits Nabi Kami
Saudaraku ... anda yang ngaku paling ngerti sunnah ! bukankah
sikap Nabi SAW di atas juga sunnah? Bukankah perkataan Nabi
SAW pada Bilal bin Rabah, Ucapan Nabi SAW pada sahabat
Anshar, perkataan Nabi SAW pada Qotadah, perkataan Nabi
SAW pada Mu'adz, bukankah ucapan-ucapan seperti itu juga
sunnah. Bukankah banyak sunnah-sunnah yang membuat sejuk,
membuat tentram, membuat damai, memberi motifasi? .... tapi
entahlah mengapa anda hanya berkutat pada sunnah sekitar
celana dan janggut saja. Anda terlalu serius pada hadits kullu
bid'atin dlolalatun hingga lupa ada hadits man sanna sunnatan
hasanatan . eh ... maaf saya sudah suul adab, menjelaskan
sunnah pada antum. Bukankah antum yang lebih faham
sunnah.
Tapi ... ya sudahlah ! teruskan saja membid'ah-bid'ahkan,
menyesatkan-nyesatkan, mengkafir-kafirkan. Kami akan tetap
bahagia dan terima kasih untuk anda, karena anda kami bisa
lebih bersyukur ....
ALHAMDULILLAH, ....

*7 (tujuh) MACAM PERSAHABATAN, Tapi Hanya 1 Tersisa
Sampai Di Akhirat*
1. *"Ta’aruffan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena
pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di
kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan
lainnya.
2. *"Taariiihan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena
faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater,
pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.
3. *"Ahammiyyatan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena
faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi
juga karena ada maunya dan sebagainya.
4. *"Faarihan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena
faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu,
memancing, dan sebagainya.
5. *"Amalan”*, adalah persahabatan yang terjalin karena satu
profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. *"Aduwwan”*, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di
depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci,
menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau
memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia
senang” (QS 3:120).
Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah
selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku
ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”
7. *"Hubban Iimaanan”*, adalah sebuah ikatan persahabatan
yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang krn ALLAH, saling
menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi
hadiah, bahkan diam2 dipenghujung malam, ia doakan
sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena
Allah Ta’ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna di
Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7,
yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),
*"Teman2 akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi
yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS
43:67)*
Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni Surga telah masuk ke
dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat
mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka
bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu
wa ta'ala ...
"Yaa Rabb...Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang
sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami
dan berjuang bersama kami,"
Maka Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: "Pergilah ke
neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman
walaupun hanya sebesar dzarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu'min-mu, karena Mereka
memiliki Syafa'at pada hari kiamat."
"Karuniakanlah kepadaku Sahabat-Sahabat yang selalu
mengajakku untuk Tunduk, patuh & Taat kepada Syariat-
Mu...Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di
akhirat nanti dengan-Mu... Jangan tumbuhkan di hati kami
untuk mencintai musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh Rasul-
Mu. Aamiin..
Terima kasih sahabat.... Semoga Allah mengumpulkan kita
diakhirat didalam Jannah Firdaus-Nya...Aamiiin Yaa Robbal
Aalamiin..

Kiai Nasab, Nusub dan Nasib
Letnan Abdul Basith saat hadir dalam pengajian rutin 16-an di
masjid Al-Falah desa Margoyoso kecamatan Kalinyamatan
kabupaten Jepara, Kamis (15/5) malam, menyebut tiga jenis
kiai: Nasab, Nusub dan Nasib.
<>
KH Abdurrahman Wahid menurutnya merupakan jenis kiai
nasab. Karena Gus Dur adalah putra KH Wahid Hasyim dan
cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari. Kiai Nusub
dikatakannya seorang yang mondok, rajin, tekun dan dipinang
kiai.
“Itu seperti kakak saya yang sekarang menjadi pengasuh
pesantren Al-Huda Semarang. Setelah mertua (kiai-nya, red)
wafat ia menggantikan posisi pengasuh sekaligus mursid
thariqah Naqsabandiyah Kholidiyah,” jelasnya.
Sedangkan kiai Nasib ia mencontohkan dirinya. “Saya ini
contoh kiai Nasib. Karena bisa ngaji sedikit-sedikit bekal dari
madrasah. Jadi tentara tetapi dipanggil kiai haji,” terangnya
sembari tawa ratusan jamaah.
Anggota TNI asal Kudus itu menceritakan, tahun 80-an ia lulus
dari Madrasah Aliyah kemudian daftar tentara. Ia juga
membedakan tugas tentara dan kiai.
“Tugas tentara adalah menjaga pertahanan masyarakat
(hanmas) dari Sabang sampai Merauke. Tugas kiai
memberikan mauidhoh hasanah, petuah kebajikan,” imbuhnya.
Meski demikian, ia berharap hidupnya menjadi berkah.
Sebagaimana Kiai Basith mengutip potongan Al-Qur’an Allah
akan mengangkat derajat orang yang beriman dan
berpengetahuan. “Mudah-mudahan kita semua diangkat
derajat oleh Allah sebab kita mau menuntut ilmu,” tambahnya.
Agar dimulyakan Allah ia mengajak jamaah membekali anak-
anaknya dengan ilmu umum dan agama.
“Jadi apapun anak kita kelak polisi, tentara, petani, pedagang,
pejabat yang penting selalu takwa kepada Allah SWT,” pungkas
Letnan Basith. (Syaiful Mustaqim/Mukafi Niam)

Tulisan Mas Ainur Rofiq Al Amin
GUS DUR & MBAH MIAN JOMBANG
Tadi malam, saya kedatangan mbah Mian (60 th), salah satu
sesepuh Pagarnusa Tambakberas. Badan tinggi kurus, msh
biasa ke sawah dan lincah spd motor luar kota utk ngobati
pasien.
Seperti biasa, saya atau anak saya langsung pijat. Karena itu
memang salah satu kelebihannya, disamping ahli "nyiwer",
mbah Mian juga pawang hujan (banyak acara besar di Jkt, Sby,
Solo dan Jombang, dialah yg jadi pawangnya) dll.
Selesai mijat dan jagongan, kita ngomong ngalor ngidul, antara
lain:
1. Kisah jadi tabibnya. Syahdan, awalnya beliau jadi kuli
bangunan di pondok Tambakberas. Sewaktu istirahat, dia
mimpi djumpai yai Fattah Hasyim Tambakberas yang waktu itu
sudah almarhum. Oleh yai Fattah, mbah Mian dikasih baju jas.
Ketika dipakai jas tersebut, eh kekecilan. Kata mbah Fattah,
agar ditlateni ae nanti jasnya pas sendiri.
Masih dalam mimpi itu, yai Fattah menyuruh mbah Mian agar
nunggu bulan dan matahari. Mbah Mian bilang, "Kalau nunggu
bulan enak, adem; tapi kalau matahari, panas." Jawab yai
Fattah, "Tlatenono ae."
Selanjutnya yai Fattah berpesan, "Nanti kamu pergi ke kota
Jombang, kalau diberi bunga orang, jangan minta yang lain."
Ternyata besok paginya mbah Mian pergi ke kota Jombang,
dan betul diberi bunga oleh seseorang di dekat bongkaran
bangunan kantor kecamatan. Bunga itu adalah lompong tutul
dan sri rejeki.
Ketika bunga itu ditanam di rumah mbah Mian, eh, para
penggila togel banyak yg datang utk minta nomor. Itulah ujian
pertama mbah Mian.
Mimpi di atas memberi pelajaran, kalau nanti ngobati org
harus tlaten, siap kapan pun, dan jangan minta upah, kecuali
diberi. Dalam menjadi tabib banyak gangguannya.
2. Kisah ketemu gus Dur. Antara lain:
a. Acara mantenan keluarga Hamzah Haz. Mbah Mian cerita
diajak datang saat mantenan keluarga Hamzah Haz di gedung
panglima Sudirman, tentu agar Jakarta tidak hujan.
Sampai di lokasi, ketemu gus Dur, dengan merendah mbah
Mian bilang, "Gus, saya ini tidak bisa apa apa kok disuruh agar
menolak hujan." Jawab gus Dur, "Tidak apa apa pak Mian,
Alloh kalau memberi kelebihan ya bisa kepada siapapun. Gini
saja, salami seluruh kyai dan minta doa agar tidak hujan."
b. Cerita wafat yg menyusul. Sebagai salah satu langganan
pijetnya gus Dur, mbah Mian suatu saat dipanggil gus Dur agar
ke rumahnya gus Aying Jombang dengan didampingi alm. yai
Amanulloh Tambakberas (karib gus Dur). Sewaktu dipijat, gus
Dur bilang, "Yai Amanulloh ini nanti kalau meninggal duluan,
aku yg nututi (menyusul), dan begitu juga kalau aku yg
meninggal duluan, yai Amanulloh yang menyusul." Kata mbah
Mian, ternyata betul, yai Amanulloh wafat duluan (2007), dan
gus Dur menyusul (2010).
c. Pijat ceblek. Mbah Mian walau badan kurus, tapi kalau mijat
siapapun, sekalipun dia besar badannya, maka kalau pas
uratnya gak normal, pasti kesakitan. Tapi kalau urat yg sakit itu
diceblek, nantinya akan tidak sakit jika dipijat lagi utk ditata
uratnya.
Ini sudah banyak buktinya, anak saya sendiri, atau anak pagar
nusa yg ketika terkilir bengkak, dan kesakitan ketika dipijat,
maka cukup diceblek (dipukul pelan dg tangan terbuka) bagian
yg sakit, setelah diceblek, bagian yg sakit, ketika dipijat lagi
tidak akan sakit.
Ilmu ceblek ini diperoleh mbah Mian ketika tawasul di makam
gus Dur. Mbah Mian dapat wisik agar membaca basmalah,
sholawat, dan fatihah, masing masing tiga kali. Setelah itu,
mbah Mian tambah satu ilmu lagi, yakni ilmu ceblek.
Andaikan ilmu ceblek ini bisa menjadikan murid yang nakal
atau agak bodoh jadi baik dan pintar, tentu banyak wali murid
minta anaknya agar diceblek, bahkan bisa jadi lebih dari itu.
Tidak akan ada cerita wali murid melaporkan guru ke polisi
.
Alfatihah utk Gus Dur.

ﺍَﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ
ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
*_APA ÎTU "SAKIT"_*
✅~ _Sakit itu_ *"Zikrullah"*.
Mereka yg menderitanya akan lebih sering menyebut Asma
Allah dibandingkan ketika dlm sehatnya.
✅~ _Sakit itu_ *"Istighfar"*.
Dosa² akan mudah teringat, jika datang sakit. Sehinga lisan
terbimbing untuk memohon ampun.
✅~ _Sakit itu_ *"Tauhid"*.
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah yg
akan terus digetar?
✅~ _Sakit itu_ *"Muhasabah"*.
Kita lg sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi
diri dlm sepi, menghitung² bekal kembali.
✅~ _Sakit itu_ *"Jihad"*.
Kita ketika sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus
berikhtiar, berjuang demi kesembuhan.
✅~ _Bahkan sakit itu_ *"Ilmu"*.
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi &
pd akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak
mudah kena sakit.
✅~ _Sakit itu_ *"Nasihat"*.
Yg sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yg sehat
menghibur yg sakit agar mau bersabar.
Allah cinta dan sayang keduanya.
✅~ _Sakit itu_ *"Silaturrahim"*.
Saat jenguk, bukankah keluarga yg jarang bertemu akhirnya
datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra?
Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.
✅~ _Sakit itu_ *"Penggugur Dosa"*.
Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia,
Anggota badan yg sakit dinyerikan dan dicuci-Nya.
✅~ _Sakit itu_ *"Mustajab Do'a"*. Imam As-Suyuthik keliling
kota mencari org sakit lalu minta dido'akan oleh yg sakit.
✅~ _Sakit itu salah satu keadaan yg_ *"Menyulitkan Syaitan"*.
Diajak maksiat tak mampu - tak mau. Dosa.. lalu malah
disesali.. kemudian diampuni.
✅~ _Sakit itu membuat_ *"Sedikit tertawa dan banyak
menangis"*.
Satu sikap ke-Insyaf-an yg disukai Nabi & para makhluk langit.
✅~ _Sakit meningkatkan kualitas_ *"Ibadah"*.
Rukuk - Sujud lebih khusyuk,
Tasbih - Istighfar lebih sering,
Bermunajat - Do'a jadi lebih lama.
✅~ _Sakit itu memperbaiki_ *"Akhlak"*.
Kesombongan terikikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi
dibiasakan santun, lembut & Tawadhu'.
✅~ _Dan akhirnya *"SAKIT"* membawa kita untuk ingat_
*"KEMATIAN"*
*Wallahu A'lam Bishawab*
*_Semoga Bermanfaat Sahabat_*

Enak Zaman Soeharto atau Jokowi? Jawaban Kakek Ini Bikin
Ngakak
Fathoni, NU Online
Hingga sekarang masyarakat Indonesia masih membanding-
bandingkan kualitas hidup dari Presiden satu ke Presiden lain.
Poster bergambar Soeharto dengan tulisan “Piye kabare, penak
zamanku toh?” (bagaimana kabarnya, enak zamanku kan?)
sering ditemukan menempel di dinding publik, baik di tembok
hingga bagian belakang truk.
Perbedaan ini dirasakan oleh kakek Lasimin. Suatu ketika
kakek berusia 70 tahun yang tinggal di Banyumas, Jawa
Tengah ini ditanya oleh seorang pemuda kampung bernama
Zaenal.
Zaenal melontarkan sebuah pertanyaan mengenai perbedaan
hidup di zaman Presiden Soeharto dengan era Presiden
Jokowi saat ini. Obrolan ringan ini berlangsung di sebuah dipan
di depan rumah kakek Lasimin yang terlihat begitu sejuk dan
rindang karena berada di bawah Pohon Jambu.
“Kek, kalau kakek rasakan, enak zaman siapa sih, Soeharto
atau Joko wi,” tanya Zaenal to the point.
“Yo jelas enakan zaman Soeharto toh,” jawab kakek Lasimin
sambil menyungging senyum hingga gigi ompongnya terlihat.
“Kenapa kek?”
“Soalnya di zaman Soeharto, istriku masih muda dan seger.”
Geerrrrr....muncul dari mulut Zaenal. Lha sak niki dos
pundi.....?
Wis kisut...... (Fathoni Ahmad)

Dialog Anjing & Monyet
Pada suatu siang hari yang terik serombongan pengamen
topeng monyet & anjing setelah berkeliling mengamen istirahat
sejenak ditempat teduh sambil memberi makan kedua
binatang sirkusnya.
Sambil makan kedua binatang itu bercengkrama :
Anjing :"Nyet-nyet.....kita ini adalah makhluk yang sangat
dihargai manusia lho...."
Monyet : "Iya.... paling-paling dihargai ceceng (Rp. 1.000,-)
itupun duitnya diambil boss, nih contohnya aku cuma diberi
pisang murahan aja..."
Anjing : "Bukan itu, kemarin kamu lihatkan dipasar ada
seseorang menyenggol orang lain, lalu kata yang disenggol dia
menyebut namaku anjing lu, eh tau-tau yang nyeggol itu
langsung nonjok, jadi pada berantem"
Monyet : "Iya-ya yang satu lagi nyebut namaku monyet lu"
Anjing :"Itu artinya nama kita itu sangat dihargai oleh manusia
jadi engga boleh manusia itu nyebut nama kita sembarangan,
apalagi di tempat rame....!?!"
Jaga hati....jaga emosi....semoga kita semua senantiasa
mendapat ridlo dari Ilahi Robbi.....

NU KOK DILAWAN....
Kartu Anggota
*NU dikira Kartu Anggota* PBB
___________________
Cerita dari Makkah, kisah seorang TEMAN JAMAAH HAJI NU.
Semalam saya keluar dari maktab untuk membeli nasi Turki
dan ayam bakar tanpa memakai gelang haji dan tidak
membawa tas paspor atau tanda pengenal haji lainnya
Tiba-tiba seorang Polisi bertanya: Fein igomatak (mana
KTPmu)
Saya jawab: Mafi, kullu matrukah bil ghurfah ana hajj musy
muqim bi Makkah (Tidak ada. Semua tinggal di kamar. Saya
haji bukan mukim di Makkah).
Arini ayya hawiyah (Tunjukkan tanda pengenal apapun)
Saya keluarkan kartu anggota NU dan saya berikan kepadanya.
Spontan polisinya menjadi hormat dan ramah lalu berkata:
Afwan ya sayyid ana ma a'rif inta min a'dhoi UN (Maaf tuan
saya tidak tahu anda adalah anggota tentara perdamaian
PBB).
Saya tersenyum sendiri sambil berlalu dalam hati saya berucap
dasar ENTE....... NU dibaca dari kanan ke kiri, ya UN (United
Nations).

Sholat Berjama’ah (Sosial Kemasyarakatan)
Salah satu ajaran syariat Rasululllah SAW. yang sangat
ditekankan ialah sholat berjama’ah. Yakni pelaksanaan sholat
secara bersamaan, tidak secara individual atau terpisah belah.
Hukum pelaksanaan berjamaah dalam lima sholat fardlu ialah
sunnah muakkad, yakni merupakan perilaku Rasulullah yang
sering beliau lakukan dan anjurkan untuk diikuti oleh umatnya.
Bahkan, sebagian versi ulama menyatakan bahwa hukum
pelaksanaan sholat berjama’ah adalah fardlu kifayah, artinya di
setiap kampung atau daerah wajib diadakan sholat berjama’ah
sebagai syiar islam, sebagai identitas islam yang menggema
ke seluruh penjuru cakrawala.
Dalam kaitannya sebagai ibadah maupun dalam hubungan
sosial kemasyarakatan, sholat berjamaah mempunyai manfaat
yang luar biasa besar. Salah satunya ialah seperti yang
disabdakan Nabi SAW. bahwa pahala sholat bejama’ah lebih
utama dibanding sholat sendiri dengan selisih 27 derajat.
Shalat dengan cara berjama’ah juga lebih mudah diterima oleh
Allah SWT. karena kekurangan salah satu peserta jama’ah
dapat disempurnakan oleh peserta yang lain, sehingga
seluruhnya dinilai sebagai sholat yang sempurna.
Rasulullah pun sempat mengibaratkan dalam sabdanya:
“Tidaklah di suatu desa atau daerah, yang tidak didirikan
sholat berjama’ah di antara mereka kecuali mereka akan
dikuasai dan dikalahkan oleh syaiton. Maka dirikanlah jama’ah,
karena sesungguhnya harimau akan memakan domba yang
terpisah jauh dari kawanannya.” (HR. Abu Dawud)
Manfaatnya dalam Kehidupan Sosial Kemasyarakatan
Selain manfaat diatas, Shalat berjama’ah juga memiliki hikmah
yang tak sedikit dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Shalat berjama’ah mengajarkan tentang bagaimana mestinya
seorang muslim bergaul dan menjalin hubungan dengan
sesama dalam kehidupan ini.
Hikmah dan pelajaran untuk selalu patuh pada pemimpin serta
tidak melakukan pembangkangan tersirat dalam aturan sholat
berjama’ah yang tidak memperkenankan seorang makmum
mendahului gerakan sang imam. Hal ini merupakan
manifestasi dari perintah Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul(Nya), dan orang yang kalian beri kekuasaan diantara
kalian.” (QS. an-Nisa’ : 59)
Jika dalam pelaksanannya imam melakukan kesalahan,
dianjurkan bagi makmum laki-laki untuk mengingatkannya
dengan cara membaca tasbih dan menepuk tangan bagi
makmum wanita. Secara implisit hal ini memberikan pelajaran
tentang cara amar ma’ruf nahi munkar yang tepat, yakni
dengan cara yang halus atau dengan sikap sopan bukan
dengan kekerasan dan tindakan anarkis.
Para pembaca yang budiman!
Dari sisi yang lain, kita juga dapat mengerti bahwa sholat
berjama’ah mengajarkan persamaan derajat antar sesama.
Bagaiman si buruh dapat berdiri berdampingan dengan sang
presiden dalam satu barisan sholat. Ini merupakan suatu
gambaran nyata bahwa di hadapan Allah, semua manusia
sama, pangkat yang mereka punya di dunia tidak mempunyai
arti apa-apa. Hanya keimanan dan ketaqwaan yang membuata
mereka mulia di sisi Allah.
“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kalian.” ( QS. al-Hujurat
: 13)
Shalat berjamah juga memiliki peran bagi persatuan dan
kesatuan, serta kerukunan hidup bermasyarakat. Sebab
dengannya seorang muslim dapat lebih sering bertemu dengan
saudara seiman, berbincang dan bercengkrama. Hingga rasa
saling mencintai dan keakraban diantara mereka dapat tumbuh
subur dan bersemi.
Saat ini, kian banyak kita jumpai masjid-masjid baru dibangun
dengan megah dan mewah namun tak sedikit pula banyak yang
kosong dan sepi tak berpenghuni. Oleh karena itu, dalam
kesempatan kali ini saya ingin mengatkan dan mengajak pada
diri saya pribadi khususnya dan para pembaca yang budiman
untuk kembali menyemarakkan masjid. Jangan sampai
kesibukan duniawi membuat kita lupa dan meninggalikan
sholat berjama’ah. Dengan itu, semoga kita tergolong sebagai
orang beriman yang digambarkan dalam firman Alla SWT.:
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta
tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut
(pada siapapun) kecuali pada Allah, maka merekalah orang-
orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.” ( QS. at-Taubah: 18

SEORANG BAPAK MENGENDARAI SEPEDA MOTOR TANPA
HELM
Saat akan di Tilang polisi :
, “Asal Bapak Tahu Rasulullah saja Tidak Pakai Helm!!”
Namun Jawaban Polisi Santun dan cerdas
Suatu ketika, seorang polisi menghentikan seorang bapak
pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm
dimana bapak itu hanya mengenakan peci berwarna putih
sebagai penggantinya. Tanpa pikir panjang, polisi meminta SIM
dan STNK si bapak yang langsung ditolak dengan keras si
bapak.
Polisi : (Mengeluarkan buku tilang) Maaf, boleh saya melihat
SIM dan STNK anda?
Bapak : Sebutkan apa kesalahan saya.
Polisi : Anda tidak mengenakan helm.
Bapak : Saya tidak akan mengenakan helm, itu bukan sesuatu
yang wajar di agama saya.
Polisi : (Sedikit bingung) Maksud anda?
Bapak : Rasulullah saja tidak pakai helm. Jadi jangan minta
saya mengenakan sesuatu yang tidak dikenakan oleh beliau.
Polisi : (Menutup bukunya dan tersenyum ramah) Begitu ya
pak?! Tapi setahu saya juga, Rasulullah juga tidak
mengendarai sepeda motor. Dan pertanyaan saya pun
sederhana, andai zaman itu sudah ada motor, apakah Anda
yakin Rasulullah tidak akan memakai hlm??
Bapak : (Tersentak dan terdiam seketika)
Polisi : Anda dengan mudahnya mengharamkan yang anda
benci, tapi menghalalkan yang Anda sukai seolah-olah Andalah
penentunya. Alhamdulillah saya juga punya ilmu agama yang
baik, dan saya percaya bahwa Rasulullah lebih menyukai
umatnya yang melindungi kesehatannya dan keluarganya.
Bapak : Apa maksud bapak? Apakah hanya karena helm berarti
saya tak melindungi keluarga saya?
Polisi : Benar. Bahwa jika terjadi hal buruk yang mencelakai
kepala anda akibat benturan, apakah keluarga anda tidak akan
menerima akibatnya? Bagaimana perasaan takut dan tertekan
yang akan mereka rasakan? Siapa yang nanti akan menafkahi
mereka?
Bapak : Allah yang akan menafkahi mereka.
Polisi : Lewat siapa? Bukankah rezeki yang diberikan Allah
seringkali lewat orang lain? Dan bukankah rezeki yang mereka
terima itu lewat anda? Jika anda cacat, maka aliran rezeki
akan lewat orang lain, bisa jadi ‘ayah tiri anak-anak anda’. Dan
apakah anda ikhlas dengan itu?
Bapak : (Sekali lagi terdiam sambil mengeluarkan SIM dan
STNK)
Polisi : Ini pesan saya buat anda pak, melindungi diri Anda
sama halnya dengan melindungi keluarga Anda. Mungkin ini
hanya sebuah helm, tapi bayangkan perasaan nyaman yang
dirasakan istri anda saat melihat kepala suaminya terlindungi.
Dan jika anda mencintai keluarga anda, maka anda pasti
mengurangi resiko yang membahayakan anda. Hari ini saya tak
menilang anda, anggaplah nasehat barusan sebagai surat
tilang saya untuk Anda.

SAYYIDII SYAIKH ABDUL QODIR AL-JAILANI
(renungan)
====================================
Dikisahkan Syeikh 'Abdul Qadir Al-Jailani bila berceramah
menggunakan bahasa yang sangat sederhana. Anak beliau
yang telah banyak menuntut ilmu dan gemar berceramah
berkata dalam hati, "Jika aku diizinkan berceramah, tentu akan
lebih banyak orang yang menangis."
.
Suatu hari Syeikh 'Abdul Qadir Al-Jailani ingin mendidik
anaknya. la berkata kepadanya, "Wahai anakku, berdiri dan
berceramahlah." Si anak kemudian berceramah dengan sangat
bagus. Namun, tidak ada seorang pun yang menangis dan
merasa khusyu'. Mereka bahkan bosan mendengar
ceramahnya.
.
Setelah anaknya selesai berceramah Syeikh 'Abdul Qadir naik
ke mimbar lalu berkata, "Para hadirin, tadi malam, isteriku,
ummul fuqoro menghidangkan ayam panggang yang sangat
lezat, tapi tiba-tiba seekor kucing datang dan memakannya."
Mendengar ucapan ini, para hadirin menangis histeris dan
menjerit.
Si anak berkata, "Aneh..., aku bacakan kepada mereka ayat-
ayat Quran, hadits-hadits Nabi, syair dan berbagai akhbar,
tidak ada seorang pun yang menangis. Tapi, ketika ayahku
menyampaikan ucapan yang tidak ada artinya, mereka justru
menangis. Sungguh aneh, apa sebabnya ?".
Sebabnya ialah Inti ceramah bukan terletak pada susunan
kalimat, tapi pada kesucian hati dan sifat shidiq si pembicara.
.
Sewaktu Syeikh 'Abdul Qadir berbicara, para hadirin menangis
karena mengartikan kucing dalam cerita beliau sebagai setan
yang mencuri amal anak cucu Adam dengan cara
menimbulkan sikap riya, ujub dan sombong.
.
Ada yang menangis karena mengibaratkan cerita itu dengan
keadaan su-ul khotimah, yakni ia membayangkan seseorang
yang memiliki amal sangat banyak, tapi usianya berakhir
dengan su-ul khotimah.
.
Mereka semua menangis dan merasa takut kepada Allah
hanya karena ucapan biasa. Sesungguhnya ucapan itu telah
membuat mereka berpikir, menerbitkan cahaya di hati mereka,
berkat cahaya yang memancar dari hati Syeikh Abdul Qadir Al-
Jailani.
.
Bahwa semua ilmu yang masih ada unsur riya, ujub, sombong
dan merasa dirinya paling benar sekalipun bersumber dari Al-
Qur`an maupun Hadits, maka tiada hal yang bisa didapat
darinya kecuali hanya sia-sia belaka, sebab semua itu
dikendalikan oleh iblis yang senantiasa mengganggu orang-
orang berilmu tapi bodoh dalam menyampaikan ilmunya.
=======
NB: Semoga Alloh Swt menganugerahkan kepada kita semua
menjadi seorang hamba yg memiliki cahaya ilmu dan ikhlasnya
amal.
.
Allohumma innaa na'ubzubika min 'ilmi laa yanfa' wa 'amali
laayurfa' wa qolbi laa yakhsya' wa du'aa-i laa yusma'
Bi rohmatika Yaa Arhamar Rohimiin....
Aamiin..........

Lek menurut awakmu piye Kang....???
Mas, sebelumnya mohon maaf ya.
Saya mau tanya. Katanya sampean tahu hari kematian
sampean sendiri ya.....?
Terus sampean kesini mau ngapain........?
Kalau hari kematian saya sampean tahu nggak....?
Kalau saya tahu, terus mau apa ...?
perbincangan makin tegang....
Tlng kasih tahu dong ........
Kalau sdh tahu terus mau apa.... ?
Biar saya siap-siap gitu lho......
Bersiap-siaplah dari sekarang....
Karena kematianmu,..........
Perbincangan terhenti sejenak.....
Kematianmu akan datang diantara bulan Januari sampai
dengan Desember.
Tanggalnya, antara 1 sampai dengan 31.
Harinya Senin sampai dengan Minggu.
Waktunya antra pagi sore, siang atau malam.
Jamnya, jam 1 pagi sampai dengan jam 1 pagi lagi....
Selamat tersenyum.


EmoticonEmoticon